: : Assalaamu alaikum, Apakah Lailatul Qadr itu turunnya bersamaan untuk semua orang? Ataukah merupakan pencapaian spiritual puncak dalam Ramadhan sehingga tidak turun bersamaan untuk semua orang, mungkinkah malam ini adalah malam puncak ... || babarkan
Category: Kolom
Selama engkau tidak menceraikan dunia dan segala sifat keduniawiannya, kau tidak akan pernah bertemu dengan Tuhan. Pada persoalan ini, kau harus memahaminya dengan sangat berhati-hati! Nabi Isa a.s. adalah Nabi yang menjadi contoh ... || babarkan
KETIKA Nabi Musa as diperintahkan Allah SWT untuk membawa bani Israil ke tepi laut apakah ia sudah mengetahui bahwa Allah SWT akan membukakan laut bagi mereka ? Tidak sama sekali. Ia hanya meyakini ... || babarkan
Nyaris semua manusia begitu berhadapan dengan persoalan, penderitaan langsung bereaksi mau menyingkirkannya. Bosan lalu cari makan. Jenuh kemudian cari hiburan. Sakit lalu buru-buru mau melenyapkannya dengan obat. Inilah bentuk nyata dari hidup yang ... || babarkan
Ketika itu saya dibuat merenung, waktu menyadari bahwa kata “Islam” bermakna keberserahdirian, berasal dari kata “aslama” yang bermakna ‘“berserah diri’” atau ‘“sepenuhnya tunduk’.”. Kata ini bukan berfungsi sebagai identifikator untuk membedakannya dengan agama ... || babarkan
“About the path that you shall take, don’t be exaggerated. Lead life with simplicity, don’t be arrogant if you talk, and don’t over act in front of other human beings. That is the true path. To meditate on the mountain or in the cave only creates vanity. True meditation is in the middle of the crowd. Be noble and forgive people who make mistakes. This is the only true path” (Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunang Jati, Naskah Mertasinga, in Sajarah Wali. Wahjoe: Pustaka, 2005)
“About the path that you shall take, don’t be exaggerated. Lead life with simplicity, don’t be arrogant if you talk, and don’t over act in front of other human beings. That is the ... || babarkan
“Mengenai langkah yang harus dijalani, janganlah kamu berlebihan, hiduplah dengan bersahaja, jangan sombong dalam berbicara, dan jangan berlebihan terhadap sesama manusia. Itulah langkah sempurna yang sejati. Bertapa di gunung atau di gua itu akan menjadikanmu takabur,lakukanlah tapa di tengah ramainya manusia. Milikilah sikap luhur dan maafkanlah orang yang salah. Hanya itulah langkah yang sejati.” (Sajarah Wali, Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunang jati, Naskah Mertasinga, Wahjoe: Pustaka, 2005)Paragraf diatas saya kutipkan dari sebuah naskah kuno Mertasinga yang merupakan pesan yang disampaikan oleh Syekh Ataullah, salah satu guru dari Sunan Gunung Jati. Naskah ini diterjemahkan oleh Bapak Amman N Wahjoe, yang memiliki dokumen ini secara turun menurun dalam keluarganya. Wahjoe membuat babad yang berbahasa Jawa-sundan ini dalam bahasa Indonesia dan menjadi satu bacaan berbahasa Indonesia yang banyak mengungkap sejarah tentang para wali di pulau Jawa.
“Mengenai langkah yang harus dijalani, janganlah kamu berlebihan, hiduplah dengan bersahaja, jangan sombong dalam berbicara, dan jangan berlebihan terhadap sesama manusia. Itulah langkah sempurna yang sejati. Bertapa di gunung atau di gua itu ... || babarkan