Menu
  • beranda
  • cermin
  • penulis
cermin

cermin.

hidup. bukan cuma sibuk.

Category: Pengetahuan Islam Dasar

Herry
Anda pernah jatuh cinta? Pernah melihat atau sekedar berkenalan pada seseorang, lalu anda mulai tertarik dengannya? Awalnya mungkin ada sebuah 'rasa' terhadapnya. Lalu anda mulai sering memikirkannya. Banyak hal yang dilakukannya membuat anda tertarik, walaupun mungkin tidak setiap saat kita berinteraksi dengannya. Ketika dia terlihat ramah dan tersenyum pada kita satu atau dua detik, atau sekedar berkata "Halo, apa kabar?" sambil tersenyum, pikiran kita mulai berpersepsi.

Jatuh Cinta dan Ad-Diin: Sebuah Artikel Mengenai Sufisme

Publish DateJuly 8, 2007Leave a comment

Anda pernah jatuh cinta? Pernah melihat atau sekedar berkenalan pada seseorang, lalu anda mulai tertarik dengannya? Awalnya mungkin ada sebuah 'rasa' terhadapnya. Lalu anda mulai sering memikirkannya. Banyak hal yang dilakukannya membuat anda ... || babarkan

Herry
[TANYA] Mengapa dahulu, pada saat penciptaan manusia, malaikat yang terbuat dari cahaya, bersujud pada Adam yang hanya terbuat dari tanah? Bukankah cahaya lebih mulia dari tanah?

Benarkah Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Mulia (Mengenal Diri, Mengenal Allah dan Ruh Al-Quds).

Publish DateJuly 5, 2007Leave a comment

[TANYA] Mengapa dahulu, pada saat penciptaan manusia, malaikat yang terbuat dari cahaya, bersujud pada Adam yang hanya terbuat dari tanah? Bukankah cahaya lebih mulia dari tanah? ... || babarkan

Herry

Kenapa Al-Qur’an Tidak Jelas Sistematikanya?

Publish DateMarch 31, 200725 Comments

Bisakah memberi petunjuk kepada saya kenapa ayat-ayat dalam Al-Quran tidak tersusun secara sistematis? Adakalanya ditemukan pokok bahasan yang melompat-lompat dalam satu surat. Bagaimana cara meraih makna dari kitab suci ini dengan baik sehingga ... || babarkan

Herry
Pertanyaan diatas juga membawa saya pada pertanyaan baru,yaitu pola seperti apa yang baik dalam beragama? apakah seperti Para Nabi yang walaupun tidak begitu terikat pada dogma agama tetapi Mereka selalu mencari dan mencari arti dari segala sesuatu sehingga menghantarkan Mereka menuju Pencerahan. Atau apakah seperti para pemuka agama yang begitu kuat dan yakin bahwa mereka sudah dalam kebenaran sehingga tidak perlu lagi mencari kebenaran.

Para Pencari Yang Jujur (Dengan Dirinya)

Publish DateMarch 30, 2007Leave a comment

Pertanyaan diatas juga membawa saya pada pertanyaan baru,yaitu pola seperti apa yang baik dalam beragama? apakah seperti Para Nabi yang walaupun tidak begitu terikat pada dogma agama tetapi Mereka selalu mencari dan mencari ... || babarkan

Herry
Kata 'syuhada', dalam buku agama Islam di masa sekolah dasar saya dulu, maknanya diartikan sebagai orang yang gugur di medan perang melawan 'musuh Islam'. Maka ketika dewasanya orang berlomba-lomba ingin berperang (atau membuat perangnya sendiri dan musuhnya sendiri) karena ingin mati sebagai syuhada, yang jaminannya adalah surga. Ada sebuah hadits yang 'menggelitik': "Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya".

Makna ‘Syuhada’ Yang Sebenarnya

Publish DateMarch 29, 2007Leave a comment

Kata 'syuhada', dalam buku agama Islam di masa sekolah dasar saya dulu, maknanya diartikan sebagai orang yang gugur di medan perang melawan 'musuh Islam'. Maka ketika dewasanya orang berlomba-lomba ingin berperang (atau membuat ... || babarkan

Herry

Coba posisikan diri kita sebagai masyarakat yang ada pada zaman mereka. Mampukah kita melihat kebenaran yang mereka bawa? Percayakah kita, jika kita hidup di zaman itu, bahwa mereka adalah para kekasih Allah, yang bisa menunjukkan pada kita ruas jalan taubat? Akankah kita mengikuti mereka?

Kita sendirilah yang menciptakan penghalang, filter yang kita ‘bikin-bikin’, sehingga justru menutup kita dari jalan kebenaran. Kita menciptakan ‘waham kesolehan’ sendiri. Waham, ilusi, yang justru dapat menjauhkan kita dari gerbang-Nya. Kita telah tertipu oleh ’standar jaminan mutu kesolehan’ yang dibangun dunia ini.

Waham ‘Kesolehan’, Waham ‘Kekasih Allah’, Waham ‘Pembimbing Spiritual’

Publish DateJanuary 26, 2007Leave a comment

Coba posisikan diri kita sebagai masyarakat yang ada pada zaman mereka. Mampukah kita melihat kebenaran yang mereka bawa? Percayakah kita, jika kita hidup di zaman itu, bahwa mereka adalah para kekasih Allah, yang ... || babarkan

Load More

Site Sidebar

Popular Posts

  • Lir Ilir – Raden Mas Said / Sunan Kalijaga 673 views | posted 3 years ago
  • Ali Imran 102 “Berserah Diri”. Apa itu? 661 views | posted 3 years ago
  • Pesta Rakyat 650 views | posted 9 years ago
  • Pemabuk dan Pezina 587 views | posted 5 years ago
  • Allah Tidak Mengubah Suatu Kaum? 425 views | posted 8 years ago
  • Rasa Cinta Yang Salah 356 views | posted 16 years ago
  • Crying Boy Taubat Saya Jelek Banget… 355 views | posted 18 years ago

Recent Comments

  • kusnowardoyo on Kenapa Al-Qur’an Tidak Jelas Sistematikanya?
  • Syahid on Sufisme: Merambah Kota Mengikat Umat
  • dewinurbuaty on Allah Tidak Mengubah Suatu Kaum?
  • Yoyon on Memahami Nama ‘Hu’/’Huwa’: Dia Yang Tak Bisa Diliputi Nama
  • dewinurbuaty on Allah Tidak Mengubah Suatu Kaum?

Categories

  • Artikel
  • Buku
  • Cerpen
  • Esai
  • Jurnal
  • Kisah hikmah
  • Kolom
  • Pengetahuan Islam Dasar
  • Personal Nonsense
  • Puisi
  • Renungan
  • Resensi Buku
  • Rumi
  • Sains
  • Tanya Jawab
  • Tokoh
  • Tokoh Sufi

Tags

hikmah kisah murad prasangka su'udzon sufi sultan turki ottoman wali

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Site Footer