Imam An-Nifari: Makna Al-Islam

Allah

Allah berseru kepada hamba-Nya:

“Hendaklah engkau menyerah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, dan menyerah kepada perantara-perantara dengan tubuhmu, supaya engkau bersama-Ku dengan kemauan kerasmu, dan bersama selain-Ku dengan akal budimu.

Maka engkau senantiasa menghimpun kemauan kerasmu atas-Ku, tiada bagian bagi selain-Ku terhadap dirimu melainkan hanya kehadiranmu bersamanya, dengan akal budimu saja.

Maka janganlah engkau bersuka ria atas karunia yang dianugerahkan-Nya kepadamu, dan jangan mudah marah kepada orang yang menyakiti hatimu. Jangan pula bermegah karena kejayaanmu, dan menepuk dada menyombongkan ilmu pengetahuanmu.

Waspadalah, jangan tertipu oleh karunia-Ku, dan jangan putus harapanmu karena ujian-Ku, dan jangan jinak bermanja-manja dengan sesuatu selain-Ku.

Laksanakanlah apa yang menjadi perintah-Ku tanpa menoleh kebelakang, maka jika demikian halmu sama dengan malaikat-Ku yang berkemauan teguh.

Bila engkau berlengah-lengah menanti perintah-Ku—sedangkan engkau sudah mengetahui—, maka jika demikian engkau terang-terangan menentang perintah-Ku.”

Imam An-Nifari (Muhammad ibnu Abd Jabbar bin al Husain an-Nifary), Ra’aytullah.

0 comments On Imam An-Nifari: Makna Al-Islam

  • maaf, kalau blh tau dimna sy bs dptkan buku / kitab tsb ???

  • saya menyukai blog anda, blog anda sangat menyejukhan

    salam

  • Alhamdulillah,

    ternya Kita yang terbuang”Ra’aitullah” masih bersinar terbukti banyaknya orang yang menyimpan butir mutiara kata yang ditulisakan oleh An-nifari,

    Bila ada yang perlu buku di salatcenter juga ada silahkan hub Kosim 021 84978836
    http://www.shalatcenter.com
    🙂

  • maaf saya febri saya sekarang cristian saya mau memeperdalam ttg islam sebelum saya masuk islam bisa di kirim ke email saya triwibowo.febri@yahoo.com

  • Kang Herry mohon ijin unt share ya….Jazakalloh.

  • sama sahaja…

  • Maaf, Yang ku aksud “Akulah” adalah ALLAH SWT.

  • Untuk Mas/Mbak ISF, coba renugkan renungan ini, semoga Allah membukakan hijab2 yang ada pada kita:

    Tundukan wajahmu. Konsentrasikan fikiranmu. Dengarkan degupan jantungmu. Ketika engkau telah jelas mendengar degupan itu bertasbih, maka ketika engkau berbicara, sebenarnya Akulah yang berbicara, dan ketika engkau memutuskan perkara, sebenarnya Akulah yang memutuskan

  • Aku kenal An-Nifari th. 1987 dengan judul “Melihat Allah”, diangkat dari cacatan beliau yang berjudul “al Muwafaqot al Mukhotobat” (yang berdiri dan diajak bicara). Bagus sekali, sampai aku pernah berdoa :”terima kasih Ya Allah”

  • Allah…. God….Tuhan… Gusti Allah…

  • Allahumma shalli ‘ala Muhammad.

    Terima kasih banyak, semoga bermanfaat. Saya teruskan doa anda ke orang-orang yang mengajari saya…

    Semoga kita disatukan dalam ikatan persaudaraan nur iman yang sejati.

    Amin, ya Rabb.

  • Saudaraku..
    Aku melihat dadamu tembus pandang

    Jantungmu berdetak mengalunkan dzikir dan ketakjuban
    Darahmu mengalir cerah penuh Cinta
    Kerongkonganmu senantiasa bergetar memuji kebesaranNya
    Gendang telingamu hening tp menakjubkan
    Bongkahan otakmu bersinar penuh kilatan tanpa henti
    Serat2 tubuhmu mengembang dan mengempis memaknai waktu

    Aku iri padamu
    Tp aku beruntung bisa menemukanmu
    Kaulah saudaraku..
    Guruku..
    Teman dekat bg jiwaku..
    Sungguh…
    Aku sangat mengagumi halusnya tutur katamu…

  • kalo gini bisa aku demam dibuatnya…:mrgreen:

  • Dengan perantara apa Allah membisikkan kepada setiap hambanya untuk berbuat apa yang diperintah dan apa dilarangNya. Jika tidak dengan perantaraan wahyu yang diseru kedalam qolb.

  • Salam,

    boleh saya tahu “Allah berseru kepada hamba-Nya” dari sumber apa? Apakah hadist Qudsi? atau dari Imam An-Nifari?

    terimakasih
    wassalam
    isf

Leave a Reply to febri Cancel Reply

Your email address will not be published.