Hari ini kulihat Sang Tercinta, seri semarak segala perkara itu; Ia lepas menuju ke langit bagai ruh Mustafa. 1)
Karena wajah-Nya, matahari menjadi malu, daerah langit terharu-biru sekacau kalbu; lantaran cerlangnya, air dan tanah lempung lebih bercahaya dari api menyala.
Aku berkata, “Berikan padaku tangga, agar aku dapat naik ke langit pula.” Jawab-Nya, “kepalamu ialah tangga; purukkan kepalamu lebih rendah dari kakimu.” 2)
Bila kautempatkan kakimu lebih tinggi dari kepalamu, maka kakimu akan berada di atas kepala bintang-bintang; bila kau menyibak angkasa, injakkan kakimu di angkasa, nah, mulailah!
Seratus jalan ke angkasa—langit pun menjadi jelas bagimu; membubunglah kau di setiap samar fajar ke langit raya, bagai sebuah doa. 3)
: : : : : : : :
K e t e r a n g a n :
1) Rujukan pada Mi’raj Nabi Muhammad. Mustafa adalah panggilan untuk Beliau.
2) Sujud
3) Q.S. Adz-Dzâriyât [51] : 18), “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).”
* Terjemahan oleh Hartojo Andangdjaja, dari Rumi, Jalaluddin; Kasidah Cinta, 1982: Budaya Jaya.
0 comments On Rumi: Kepalamu Adalah Tangga
confused….. 😮
but I will never 9ive up, dattebayoo…..!! ^^v
Maksudnya, kurang kebih, perjalanan ruhani hanya bisa dijejaki apabila kita mampu melenyapkan, meski “sementara”, sisi jiwa kemanusiaan kita. Dan apakah “dengan begitu” kita akan sampai ke ankgkasa? tempat bintang2 yg. akan kita injak kepalanya? Belum tentu… Pengangkatan diri (baca:jiwa) kita ke alam itu semata-mata adalah “pemberian-Nya” semata, dan bukan karena atas kekuatan ataupun kemampuan kita pribadi. Dia mengundang dengan cahaya-Nya, tanpa pandang bulu, siapapun yang Dia sukai. Sebenarnya Dia Yang Maha Pemurah lagi Penyayang itu selalu menyeru kepada manusia… tetapi sungguh sangat sedikit sekali manusia yang menjawab-Nya.
Kenali diri (nafs)-mu untuk sampai ke tempat yang Dia metaforakan kepada manusia sebagai dua laut yang arusnya kuat tetapi tidak saling bertemu….
Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila kurang berkenan.
Sholatlah 100 aka’at sesuai dengan perkataan Syeh Jalaludin Ar Rumi…
Bila kautempatkan kakimu lebih tinggi dari kepalamu, maka kakimu akan berada di atas kepala bintang-bintang; bila kau menyibak angkasa, injakkan kakimu di angkasa, nah, mulailah!
Seratus jalan ke angkasa—langit pun menjadi jelas bagimu; membubunglah kau di setiap samar fajar ke langit raya, bagai sebuah doa. 3).
Bersujudlah kamu ke pada rabb mu dengan benar2 merendahkan diri di hadapanya… pada setiap akhr malam sampai datangnya fajar menyingsing malam…
semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk benar2 pasrah dan bersujud kepadaNYA……
Ambil, ambil 🙂
her aku nge share copy paste di facebook aq ya.
Sekedar tambahan untuk perenungan:
Bila kita sholat dengan menggunakan sajadah, maka hendaknya aturlah sajadah degan tangan kita ketika belum lurus/pas kiblatnya (jangan dgn kaki), karena kami beranggapan bhw sajadah adalah pintu gerbang menuju Allah…. Apakah pantas kita mengetuk pintu Allah itu dgn kaki?….
Meditasi melalui sujud lebih punya kekuatan daripada meditasi memakai lutut. Itulah mengapa Awliya bermeditasi selama 5 menit saat bersujud di sajadahnya. Karna saat kalian di sajadah, itulah saat terkuat. Kalian langsung ditempatkan dibawah singgasanaNya. Maka ketika kalian bermeditasi disana, dibawah tahta Nya, kalian akan diberi pakaian yang berkekuatan surgawi.
Tapi duduk biasa dengan lutut punya kekuatan, namun tidak mengantarkan kalian pada tujuan akhir. Pastikan meditasi kalian sangat kuat dalam bersujud, jangan tinggalkan itu, ikutilah dan Allah akan menjaga kita seperti Abu Bakr as-Siddiq ra, mati sebelum mati, meninggal sebelum ajal tiba.
( wisdom from sufi master..Mawlana shaykh Muhammad Hisham Kabbani q)
Salam Kenal, salam Persahabatan dan salam karya. Aku menziarahi taman karyamu:lol:
Buat Mr Qashaf;
Apa yang anda artikan, menurut hemat aku, itu sangat erat kaitannya… tinggal effortnya dan angan2 itu mau dibawa kemana?…
Bisa diartikan juga…Otak dan akal ada dikepala, dimana instrument ini adalah pemimpin dari rakyat anggota tubuh kita, dimana sering pemimpin ini tidak nurut sama si penasehat (hati), maka dia harus ditundukkan jangan terus menikmati kekuasaan, kemewahan dan kesenangan dst…dan lupa sama rakyatnya (anggota tubuh)… maka dia harus sering kali turun kebawah agar tahu apa yang ada di bawah…shg kalo sejahtera dan bahagia harus bersama sama….
Juga bisa diartikan nafsu dan ambisi buta yang selalu muncul di ruang tamu hati kita telah diterjemahkan dikepala, maka coba bersujudlah agar nafsu dan ambisi itu jangan menguasai diri kita yang pada akhirnya kita celaka dan binasa…
Dan masih banyak lagi arti2 yang tersirat dari makna yang ada dan itu akan diberi tahu oleh Allah kepada hambaNya selama ada effort yang sunggu2 dan angan2 untuk bisa dekat dgnNya dari seorang hamba…. Semoga Allah mengampuni dan meridlai kita semua.. Amin.
Shodaqta… Subhanallah… fi Qalbi al-Mu’min Baitullah. Sala
wa alaikum salaam, salam kenal juga. Silahkan di add, sebuah kehormatan bagi saya 🙂 terima kasih banyak…
Ass, wr wb. Mas Hery…, mohon maaf sebelumnya, perkenalkan, nama saya Marijono. Saya sering membaca tulisan2 Mas Hery, dan banyak mendapat ilmu dari sana. Saya mohon ijin untuk meng-add blog mas Hery di blog saya. Kalo boleh, terima kasih, dan kalo ada waktu, sudilah mampir ke blog saya yang masih baru dan masih perlu banyak perbaikan di sana-sini. Saran dan kritik dari mas Hery dinantikan.
Wass, wr wb.
Apakah makna tersirat disebalik kaki di atas dan kepala dibawah ?
adakah berkaitan dengan effort yg bersungguh2 dan jgn berangan2 sahaja ?? maap blum paham 🙄