Sufi, Bisnis dan Pekerjaan

Oleh Watung Arif (artikel asli ada di sini).

business

WHAT is a sufi in your mind, my dear friend?

Coba saya tebak. Orang yang menghitung tasbih setiap langkahnya? Orang yang berpakaian lusuh dari bulu domba? Orang aneh yang senantiasa berpuisi dan berfilsafat tentang Tuhan dan malaikat? Orang yang mencoba mengambil jarak sejauh-jauhnya pada kehidupan dunia, berkata “haram!” pada dunia? Well, my friend, it’s a jadul stereotype. Prasangka jaman dulu tentang para sufi.

Kini coba bayangkan, apa jawaban seorang sufi ketika ditanya oleh seorang anak muda tentang bisnis, yang akan mengambil kelas di sebuah business school. Berikut ini dari Bawa Muhaiyaddeen, seorang sufi kontemporer asal Srilanka, saya terjemahkan secara bebas dan kurang beradab dari sebuah online pamphlet milik BMF.

Don’t be surprised. 😉

: : : : : : : :

BANYAK orang berputar-putar pada satu pikiran ini, “Bisnis itu menyakiti orang lain. Bisnis itu merampok harta dan memperbudak mereka. Aku tak ingin seperti itu. Lalu bagaimana aku menjadi seorang pebisnis?” Apa yang tak disadarinya adalah bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah bisnis pada dasarnya. Petani melakukan bisnis. Penceramah, imam dan para pemimpin agama pun berbisnis. Para dokter mengutip biaya dari para pasiennya, bukankah begitu? Coba tunjukkan padaku seseorang yang tidak berbisnis di dunia ini. Selama kita memerlukan sandang, pangan dan papan, kita melakukan suatu bisnis.

Hanya mereka yang lalai dan bodoh lah yang jatuh pada penyiksaan dan perbudakan terhadap orang lain. Orang yang bijak, melalui hikmah dan rahmat-Nya, akan memperoleh hasil yang cukup bagi diri dan keluarganya. Mereka memiliki kendali pada dunia ini.

Jangan terpikir untuk berhenti belajar bisnis. Pelajaran ini sangat bermanfaat bagimu dan kehidupanmu. Orang yang mampu menjalani kehidupan di dunia ini tanpa menjadikan dunia itu hidup di dalam dirinya adalah orang yang sangat cakap. Sangatlah mudah untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari menipu pelanggan, atau memotong setengah gaji pekerja dan memaksa mereka bekerja dua kali lebih keras, memperbudak mereka. Sangat mudah. Namun seseorang yang bijak akan menemukan jalan untuk memenuhi sang pemilik perusahaan dengan apa yang diinginkannya, karyawan dengan apa yang diinginkannya, pelanggan dengan harga yang pantas, juga dirinya dengan apa yang diperlukan tubuh dan pikirannya.

Bila tak ada yang berbisnis, maka tak seorang pun akan memperoleh sandang pangan bagi kebutuhan hidupnya. Bila bisnis dapat dijalankan dengan cinta, keadilan, kebijaksanaan, dan kecakapan, beriman pada Tuhan semata—bukan pada dunia, maka bisnis itu akan berujung pada kesuksesan baik di dunia ini maupun di akhir nanti. Dengan cara inilah engkau harus menjalankan suatu bisnis, sehingga menjadi rahmat yang besar bagi seluruh umat manusia.

Engkau harus belajar bagaimana berbisnis dengan baik. Jadilah yang pertama dan terdepan di bidang bisnis yang engkau geluti, lalu jalanilah dengan cinta dan keadilan. Jika engkau melakukan yang demikian, maka itu akan menguntungkan bagimu dan semua orang. Jangan malas. Belajarlah dengan benar. Agar mampu menjalankan suatu bisnis dengan adil, engkau musti tahu lebih banyak dibandingkan mereka yang belajar hanya demi memenuhi nafsu dan keserakahannya pada kekuasaan, seks, kepemilikan, dan titel. Engkau harus mengasah pikiranmu dua kali lebih tajam dari mereka, sehingga engkau mampu memiliki kendali terhadap mereka, menahan mereka agar tak menyakiti diri mereka sendiri dan orang lain.

Engkau harus menyerahkan segala hasil dan tanggungjawab kepada Allah, lalu lakukan apa yang menjadi tugasmu. Dengan kebijaksanaan, cinta, keadilan, dan kecakapan yang terasah dengan baik, jalankan bisnis yang adil. Janganlah malas. Orang yang mampu menjalankan bisnis dengan cara seperti ini akan sungguh-sungguh menjadi pebisnis yang tangguh dan luarbiasa. Ia akan menjadi wali dan ulama bagi dunia ini.

Jangan terpikir bahwa bisnis yang dijalankan dengan adil akan menyakiti orang lain. Engkau harus belajar tentang bisnis, dan engkau pun harus belajar tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya, dan kasih sayang-Nya. Belajarlah dengan benar, juga lakukan tugasmu kepada-Nya. Itu akan sangat baik. Engkau musti memberikan usahamu yang terbaik dan serahkan hasil serta tanggungjawabnya kepada Allah semata. Maka semuanya akan berjalan baik.

Saudara-saudaraku, permata hatiku, kalian hadir sebagai cinta di dalam cintaku, sebagai kehidupan di dalam kehidupanku. Semoga Allah menganugerahkan bagimu hikmah dan apa yang terbaik bagimu di dunia ini dan akhir nanti. Semoga Ia mengaruniaimu keimanan yang kokoh, kesucian, sifat-sifat kasih sayang-Nya, kehendak-Nya, dan melindungimu serta memelihara dirimu dan keluargamu dan teman-teman, selama-lamanya. Semoga Ia menganugerahkanmu dengan kebijaksanaan yang tinggi. Sampaikan cinta dan salamku bagi semua. Semoga Allah melindungi dan memelihara kita semua. Amin.

: : : : : : : :

P.S.: Ada satu point penting, tentang para sufi, kaum Muslim yang penuh semangat ini (yang sebentar tampak “anti-duniawi”, sebentar tidak):

“Orang yang mampu menjalani kehidupan di dunia ini tanpa menjadikan dunia itu hidup di dalam dirinya adalah orang yang sangat cakap.” — Bawa Muhaiyaddeen

0 comments On Sufi, Bisnis dan Pekerjaan

  • sakali lagi terrr..lalu 😎

    sebenarnya stigma berdagang/berbisnis menjadi negatif juga karena adanya waham sebagai berikut:
    1. Mengejar keuntungan dan harta kekayaan dunia melalui bisnis bertentangan dengan ajaran Islam.
    2. Mengejar kesuksesan bisnis tidak harus diutamakan dalam mencari kesempurnaan hidup dunia dan akhirat.
    3. Tidak ada hubungan antara bisnis dengan beribadah dan beramal shalih.
    4. Bisnis, harta kekayaan dan uang adalah puncak utama segala maksiat dan kepincangan dalam masyarakat.
    5. Tidak ada hubungan antara bisnis dengan kewajiban menuntut dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
    6. Waktu yang digunakan untuk beribadah di masjid (selain ibadah fardhu) lebih bermanfaat dan menguntungkan dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk bekerja menyukseskan bisnis, baik milik perusahaan atau sendiri.
    7. Menghadiri majlis ilmu, khususnya ilmu agama, lebih mulia derajatnya daripada bekerja dan mengusahakan bisnis. Asumsinya, tak ada kebaikan dan amal ibadah yang dapat direalisasikan melalui bisnis. Tak ada manfaat ilmu yang bisa diperoleh melalui bisnis.:cry:

    Padahal ini juga stigma yang muncul karena dangkalnya pengetahuan dan kebiasaaan kita yang sering berburuk sangka:evil:
    Yang parahnya 😕
    Dengan antusias, para mubaligh berpesan agar umat Islam lebih kuat beribadah dan lebih teguh pada keimanan. Seringkali anggota masyarakat diremehkan, terutama yang bekerja terus menerus dan gigih dalam menyukseskan bisnis. Mereka digolongkan dalam kelompok yang “mengejar dunia” dan “menomorduakan akhirat“.
    Yang lebih aneh lagi, pandangan-pandangan itu pun ternyata banyak pula menyelinap di kalangan para pebisnis sendiri, sehingga terkadang muncul perasaan bersalah, perasaan malu, tidak nyaman, ataupun dalam bentuk-bentuk ungkapan apologis.
    Prasangka bahwa bisnis adalah usaha yang rendah nilainya, ataupun tuduhan “materialistis”, kebendaan dan “keduniawian” tampaknya perlu perhatian dan penelitian yang lebih teliti, sehingga persepsi-negatif ini benar-benar bisa disingkirkan dari benak para pebisnis muslim. Karena tanpa keberhasilan menghapuskan persepsi ini, dan tanpa berpikir realistis, seorang pebisnis akan kalah dalam medan pertarungan dan persaingan, bahkan sebelum bertanding.
    Padahal Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang jelas menyatakan bahwa, “Pedagang yang jujur dan amanah (akan ditempatkan) beserta para nabi, shiddiqin dan para syuhada!” (HR At-Tirmidzi)
    Rasulullah pun bersabda bahwa “sembilan per sepuluh sumber rezeki terdapat pada bisnis” (HR At-Tirmidzi):mrgreen:

  • berdagang adalah sunnah Rasul saw.,,siapa yang tidak menyukainya bukanlah termasuk umatnya,.. jadi sadarlah para sufi..comment by taufik
    .:shock:
    berdagang sperti apa yang di dikatakan sunnah rasull saw…?apakah dengan menipu…membodohi..mengurangi timbangan..riba…curang..pelit…ketus..
    saya terus terang senang beli ke “chinese” mereka sebagian besar lebih jujur dari pada “pedangang yang ngaku muslim”
    maaf yah bukannya benci …pedagangnya ..tapi cara berdagang “mereka” yang sangat jauh dari sunnah rasull…

    jadi mas taufik juga jangan apriory terhadap kaum sufi..sampai melabeli kaum sufi bukan ummat rasulullah…sungguh telalu…:grin:(oma irama)

  • saya hanya menegaskan saya tidak ingin dibenarkan, tapi kita coba berjalan bersama di jalan kebenaran.:neutral:

  • assalamualaikum.

    saya hanya melihat dan menyimpulkan dari percakapan kalian, semuanya memiliki kebenaran, baik yang masuk akal maupun tidak. tapi kebanyakan semua berpendapat berdasarkan apa yang ada ( tidak mencari kebenaran ) dan kebanyakan merasa benar dan ingin dibenarkan. seharus kita bisa menyaring informasi yang ada dan didasari hanya untuk-NYa. kita semua saudara hanya ego yang selama ini kita umbar walaupun itu benar tapi pada dasarnya membuat kita puas atas pendapat kita. islam adalah Agama yang berkembang setiap detik. saya tidak berharap saya di benarkan tapi kita mencoba berjalan bersama pada jalan kebenaran, bukan ego berdasarkan pengetahuan. 😳

  • sufi sejati yaitu bukan yang tidak memiliki apapun tapi tidak dimiliki apapun…

  • Raihlah DUNIAmu seakan-akan engkau HIDUP selamanya
    Raihlah AKHIRATmu seakan-akan engkau MATI esok……….!!!!!:idea:

  • tetap saja, jika dikatakan bukan golongannya berarti itu adalah dosa besar… letaknya bukan pada iqra’ yang anda sebutkan. tapi ketidaksukaan terhadap sunnah rasul.
    ingat, kata-kata menggambarkan maksud hati orang yang mengatakannya. jika dikatakan bukan golonganku, sedangkan pada saat itu (masa shahabat) tidak ada yang menyelisihi beliau dan secara umum mereka adalah orang islam. ini artinya penyebutan bukan golonganku = bukan umatku. karena umatku tidak akan mencaci maki apa yang aku perbuat.

    sebaiknya anda (zal) pikirkan yang tersirat dulu dan jangan lupa sejarahnya…:grin:

  • Salam …. mas.

    “Orang yang mampu menjalani kehidupan di dunia ini tanpa menjadikan dunia itu hidup di dalam dirinya adalah orang yang sangat cakap.”

    Susah mas her, sebab objek dalam kata “orang” dan “dirinya” pastinya bukan menunjuk pada jasad kan ? 🙄

  • assalamalai9kum

  • Salam,
    Abu Zuhri shin, sudut pandang keorangan saya (saya kira saya belum memasuki alam manusia utuh) menggambarkan bahwa anda on the track, sebab hal Iman salah satunya Percaya pada qodho dan qadhar Allah, semakin mencoba melihat pada pembuktian janji, sepertinya Allah akan menarik kita masuk pada pandangan af’alNYA, dimana hanya Dia saja yang dapat meyakinkan tiap-tiap sesuatu, yang memberikan kelapangan hati untuk menerima sesuatu yang lebih besar lagi, dan sepertinya Allah memahamkan bertahap, tidak sekaligus, sebab dengan keluasannya akan musnahlah yang menerimanya…

    Anita, jika yang hendak dituju itu sufi, maka akan sampai pada apa yang dibicarakannya, Jika yang dituju itu Yang Maha Menunjuki, maka akan mendatangkan apa yang difahami sufi…meskipun yang kelur bentuknya sinisme, atau hal yang bertolak belakang dengan tujuan pembicaraan…Insya Allah, saran : sempurnakan niat, pilihlah yang tertinggi dari yang tertinggi yang dapat dijangkau.

    Taufik, sepertinya Iqra’ adalah apa yang Rasul terima diawal beliau mengalami kontact nyata, jadi sempurnakan bacaan jika hendak diakui sebagai golongan Rasulullah, jika masalah ummat-ummatan, sebelum Rasulullah menjadi Rasul, Beliau juga seperti kita-kita, bahkan lebih seru lagi menjadi yatim piatu dalam tempo yang sangat singkat, sebelum Beliau ada 24 Rasul, namun Beliau engga memilih Pola Rasul-Rasul sebelumnya dan Beliaupun engga takut dikatakan bukan dari golongan salah satu Rasul untuk mencapai Tuhannya, perhatikan pernyataan Rasulullah terhadap empat Kaum yang hendak mengalahkan Beliau dalam beramal, antara lain memutuskan tidak kawin, Puasa terus menerus, untuk mencapai kemuliaan dihadapan Allah dan ini dikatakan Rasul bukan golongannya, tidak disebutnya bukan ummatnya…, saran sempurnakan Iqra’ dengan membaca yang tersurat maupun yang tersirat…

    Herry, sorry saya sok jadi Host, soalnya hostnya engga pernah nongol-nongol, sayangkan warung yang bagus mulai banyak pengunjungnya, jika enggga ada yang layani biasanya akan ditinggalkan…:lol:

  • berdagang adalah sunnah Rasul saw.,,siapa yang tidak menyukainya bukanlah termasuk umatnya,.. jadi sadarlah para sufi..:cool:

  • seringkali kalo kita tdk tau semua tetang sufi/hakikatnya, bakal banyak yg terjerumus juga….
    bahkan selama 20thn ini, saya mencoba menjalani dan ternyata yg terjadi adalah kebalikannya
    huallahualam
    ok kang, kl blh tw tlg bls ke e-mail atau ke YM saya best_anzu
    nuhun
    wass
    😀

  • Sdr Herry,
    Kami ingin menjawap soalan siapa sufi, bisnes dll dengan satu diskusi menarik dari sahabatku redhuan oon seakan sufi moden mengajar 3 orang pakar IT tentang alam cyber/matrix dan manusia terhijad dalam dunia ciptaan/khayalan sendiri.
    sekian, dari abuzuhrixin.

    Belajar Komputer dan Realti Hidup
    Dari Sarjana Compiere Terbilang: Sifu Redhuan Oon
    (edited/rescripted slightly by abu zhulixin)

    Ini bukan amaran, tetapi hakikat pasaran. Anda semua sedia maklum pendapatan alam mutakhir ini adalah bergantung kepada nilai ilmu (dari Ma Lam Ya’ Lam) dan bukanlah berbentuk fizikal sekali pun. Kalau anda masih ingat semasa dulu, bahawa dalam zaman gua, ilmu mengenai api dan batu mampu menaikkan taraf manusia.

    Hari ini kita berada dalam zaman siber yang saya anggap cuma salah satu lapisan dari Alamiin (anika alam) ciptaan Allah Azza wa Jalla, dan anda tidak ada pilihan kerana Allah ‘memaksa’ anda memeluk lapisan ini dengan memberikan habuan paling sedikit kepada mereka yang mampu menghidupkan api dan angkat batu kepada habuan paling besar kepada mereka yang mampu membangunkan applikasi internet.

    Saya mempunyai ramai teman dalam perjalanan hidup yang berjaya melanjutkan pelajaran sehingga ke New York tetapi tidak mampu mendapat kerja atau manfaat ilmu itu kerana mereka masih berada pada tahap ilmu yang superseded oleh lapisan ilmu terakhir.

    Saya bagi contoh bahawa 15 tahun dulu saya berpendapatan selesa dengan hanya membuat memasang PC, dan 5 tahun kemudian saya jatuh kerana bila ada satu prusahaan mengeluarkan Klon tak bernilai bermerk yang bertaburan di kawasan lanun siber yakni Imbi Plaza sehingga menjatuhkan hasil pendapatan saya dari RM500 satu PC kepada hanya RM100 satu PC.

    Saya terpaksa mencipta semula kerjaya saya dengan memasuki bidang pembangunan Laman Web yang memberikan kontrek pertama saya dari Bank Bumiputra (1996) dengan nilai cek RM70 ribu tanpa soalan banyak dari kroni saya dalam bank tersebut kerana waktu itu mereka amat terkejut dan takut dengan alam baru ini dan tidak tahu bahawa kerja saya dengan HTML dan Photoshop hari ini boleh dilakukan dengan hanya RM22!

    Selepas munculnya FrontPage setahun kemudian (1997) nilai kerja saya masih bertahan pada RM7 ribu sebulan gaji dari Bank tersebut tetapi saya terpaksa sekali lagi mencipta diri dengan memasuki era DotCom dimana Chase Perdana Bhd memerikan kami RM1.5 juta! (on paper je… tak sampai pun) dan sepertimana anda semua maklum saya menjadi WebMaster Siti Nurhaliza (oh ya, saya baru terjumpa 2 keping gambar saya bersama Siti, rupa2nya reporter ada tangkap dan tersimpan dalam album tanpa saya teringat sehingga krew Jakim mari baru2 ini. Maka boleh lihat di TV, apabila Jakim menyiarkan nya Isnin ketiga bulan Syawal di RTM1, 6 ptg nanti).

    Tetapi dengan jatuhnya era DotCom (dengan Nasdaq, Nasdaq sekali), saya terjatuh lama kali ini kerana tidak menyangkakan alam ini begitu cepat berakhir. Dan maklum, orang biasa bergaji lima angka takkan nak minta kerja peon. Saya terpaksa berkebun, ya jangan ketawa, dan tidak ada kemaluan disana. Itupun selepas saya musafir selama 2 bulan di bumi Indonesia (meninggalkan isteri sehingga beliau risau ana sudah nikah lagi satu) untuk membawa diri serta mencari makna ayat-ayat Allah yang menyeru kita musafir, saya kembali dan berpindah dari rumah mewah (yang ber AirCond 5 biji, autogate, Jetski, 4 kereta, 2 tingkat, 4 bilik, 3 bilik air, dan Astro – waktu tu amat berstatus tinggi, ler ni taklah, mat kedai rokok pun ada astro untuk pelanggannya).

    Saya berpindah ke sebuah kebun 2 ekar yang berkolam. Saya membersihkan tanah kawan saya (Nazri, pengasas Kosmopoint) tu yang sebelah tanah Yousuf Lee (bekas kawan En Zayed jua) juga seorang Cina Mualaf macam saya. Tanah nya yang terbiar saya usahakan (inspirasi dari musafir menyaksikan bagaimana orang Jawa di pulau Jawa membangunkan tanah walaupun ditepi jalan bas stop), sehingga kolam itu berisi 5 ribu ekor ikan telapiah, dan saya tanam sayur-sayuran.

    Satu hari ibu kandung saya datang cari saya dan ternampak saya dalam panas terik matahari sedang mengikat batang2 buluh untuk menjadi perangkap nurseri benih ikan dalam kolam tersebut lalu menangis melolong kerana anaknya hidup dalam hutan (Kuang bukan jauh pun tetapi masih berhutan) dan kulit menjadi hitam (Cina amat sensitip kalau anaknya berwarna lain)

    Dengan itu saya berhasil menyara hidup saya sekeluarga isteri (still one only) dan anak2 (still 4 only) selama 6 bulan tanpa pergi pasar malam (dulu hypermarket). Saya juga membuat taugeh sendiri dalam jamban yang tidak diguna dalam rumah, air tauhu, roti, dan hampir2 ayam kampung (tetapi kerajaan kita tak boleh diharap apabila menjanjikan mahu tolong petani moden, tetapi benih tak sampai2)

    Saya menghasilkan sawi, kacang botol, ulam raja, kacang panjang, timun, keledek, pisang (disapu oleh monyet) malberi, kacang bendi, serai, dll.

    Tetapi adalah tidak mengejutkan kalau saya kata apabila say membawa kacang botol yang keluar2 tak henti2 sehingga anak saya muntah makan, lalu itu sebagai alamat bolehlah saya tolak ke kedai runcit, tetapi sebakul besar kacang botol hanya menghasilkan RM5. Sekilo sawi dijual dipasar dengan harga RM0.40!

    Itu petanda Allah membuktikan bahawa ya, memang kita tidak susah cari makan dan Allah tidak sekali2 akan membiarkan anda mati kelaparan, tetapi Allah tidak reda anda berhenti di tahap lama. Itu sebabnya hanya 4% peratus dari manusia bercucuk tanam atau terlibat dalam pengeluaran makanan yang mengisi perut 100% 4.5 billion people in this world. Itupun boleh makan over dan over supply darah dalam badan, dan menjadi No1 Killer, bukan lagi harimau atau buaya, atau pacak.

    Memendekkan cerita, saya berdoa, untuk petunjuk Allah, maka hari ini saya menjadi the Uno Numero Compierean in the World. I am the Best of the Best of the Best. Rakan saya adalah tertabur di seluruh dunia, dan mereka bukan calang2 orang mahupun memandang rendah saya.

    Isnin depan Mr. Martin Koenig dari Switzerland ingin berjumpa saya. Hari-hari Andre Lengendre (pembuat sistem Renault, Alcatel dan France Olympics security system akan berinteraksi tugas dengan saya). Steven Sackett dari Australia akan outsource projek baru kepada saya (dan anda berpeluang terlibat dalam kek yang global ini).

    Yang tolong menjawab dalam forum saya adalah dari seluruh dunia (tak kira lagi yang memuji sampai over) seperti Peter Shen (China), Eldir Thomassen (Belanda), Michael Judd (UK), Steven (Australia). Kalau tidak, akan datang lagi banyak ocntact kerana website saya adalah 24 X 7, tak tidur pun walaupun kita nyenyak tidur. Ia di akses dari seluruh dunia. Saya cerita ini semua bukan kerana ingin menunjuk-nunjuk atau merendah2kan lagi mereka yang sudah memang rendah.

    Saya cuma want u not to be fired in New York, but u can fire people in New York. Ini mudah tercapai dengan. 2 bulan lagi kod MFGSCm akan dilepaskan kepada dunia. Berdasarkan rekod Compiere atau mana2 kod yang berharga, yang mendapat 750ribu download dalam 3 tahun singkat, dengan 50 pelanggan berbayar, dan beberapa kontrek tertutup, saya yang merupakan salah satu dari 4 orang yang menjadi custodian kod tersebut akan menjadi terlalu berharga. Saya tidak mampu pun menjawab kontrek2 yang bakal menanti di Eropah. Saya mahu outsource ke Uniti_IT. Jangan sebut Jepun yang menjadi sasaran saya (Jepun adalah ekonomi kedua besar dalam dunia – both physical and siber. Dan Jepun adalah yang paling disparate dengan bahasa Inggeris yang merupakan kekuatan saya).

    Maka pasaran kami bukanlah disini atau disana, tetapi merata2 dan juga saya tidak perlu meninggalkan kolam saya ditengah hutan ini untuk melakukan projek! Ini terbukti semasa saya membantu anda untuk mendirikan Compiere dalam ofis.

    Ialah adalah satu petanda dari mukjizat yang dilafazkan oleh Jibrail a.s. kepada junjungan kami s.a.w. di gua Hira pada malam Lailatul Qadar. Mesti ada sebab.

    Dan mesti ada petanda untuk manusia akhir zaman.
    Allah berjanjji dan Allah sebaik-baik Pejanji.

    But u may ask, “Apa yang Allah janjikan?”. Allah sudah menjanjikan Rezeki anda (but not your Iman). Maka i tak faham why we lost so much time on rezeki finding.) Allah menjanjikan Ilmu tadi serta memberikan tools nya, but why we refuse to grab it. Allah menjanjikan alam ini tunduk kepada anak Adam. but why we refuse our destiny?.

    Siapa itu Donald Trump? Dia makhluq biasa. Siapa itu Bill Gates? Siapa itu (berikanlah nama idola anda). Dan apa bezanya dengan kami?
    Allah janjikan minta dari Dia dan Dia tunaikan. Dan dia berjanji akan mampu menjatuhkan mahupun menaikkan sesiapa yang DIa ingini.

    Semua ini saya harap kami mencapai kejayaan yang sebenarnya dunia wa akhirat, dan dengan Izin Nya jua.

    Sekian saja kuliah subuh dari secebis kilauan akalbudi Anak Naga yang atuk moyangnya berhijrah 100 tahun dulu dari Benua Utara dan berpindah dari Bamboo River dan kini menjadi master Streamyx, partime farmer and full time ruler of Kuang sub-district with 4 active, wild, running ponies and horses plus many goats and fish in the pond :

    Akulli Qauli hadza, astaghfiruLlahal Azhimli wallikum,
    wasalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
    (Atas segala yang diucapkan, saya memohon ampun
    dari Allah, bagi pihak anda, salam..)

    This Edict/Royal Scroll was issued from:
    t.r. Amir Kapitan Sidi Red One (Red1)

    c/o Headquarter of Neo Matrix Networks
    Dated – circa 18 August 1998,
    Bird Valley of Kuang, Bamboo River
    Under Sultanate of Sharif ad-Din
    Al-Idrisi

  • bukankah Rasulullah saw bersabda bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang?
    seorang dosen saya pernah bertanya, mana yang lebih baik, menyimpan uang atau memutar uang lewat bisnis?
    lalu di jawabnya sendiri, bahwa memutar uang dengan berbisnis jauh lebih baik, dimana uang tersebut dapat membantu manusia lain yang bergantung di bisnis tersebut, dibandingkan uang tersebut hanya disimpan di tabungan, maka uang yang diputar di bisnis lebih berkah. terutama karena menjadi tempat bersandar hamba Allah yang lain yang akan mendoakan kebaikan si pemilik

Leave a Reply to taufik Cancel Reply

Your email address will not be published.