Judul: Guru Sejati dan Muridnya
Karya: Bawa Muhaiyaddeen
Alih bahasa: Herry Mardian
“Sejengkal seorang hamba dekati Tuhannya, sehasta Tuhan akan datangi. Selangkah ia datangi, seribu langkah Ia akan berlari menjemput.”
Sebuah hadits (qudsi) yang sungguh menentramkan. Dia Maha Baik. Tapi begitulah agaknya bila seorang hamba… kembali. Bila kita datang dan mengetuk, pasti Ia membukakan pintu. Bahkan sekerling lirikan, sejumput doa yang tulus, tak akan disia-siakan. Ia menarik, memikat, dengan segala cara. Dibuat-Nya kita betah berkumpul di sebuah pengajian, atau membaca berlama-lama tentang kebaikan, atau senang berderma diam-diam. Jika kita miskin, Ia akan cukupkan. Jika kita terlampau kaya, Ia pun akan cukupkan.
Dan karena perjalanan ini adalah sebuah perjalanan kembali, perjalanan melintasi belantara ujian dan gurun ilusi — bukan sembarang perjalanan — Ia akan menghadirkan seorang pembimbing, seorang guru. Bukan pula sembarang guru: guru yang sesungguhnya, guru sejati.
Buku ini adalah sebuah rekaman pengajaran seorang guru Sufi, Bawa Muhaiyaddeen, tentang Guru Sejati, tentang perjalanan kembali, tentang bagaimana berinteraksi dengan Sang Guru selama perjalanan.
Yang menarik dari buku ini adalah juga yang membedakannya dengan kebanyakan buku-buku sufi yang ditulis di era dahulu. Bawa berkisah dengan konteks abad ini. Ia berhadapan dengan kita yang didera hidup, yang terasing oleh bisnis dan kerja siang malam, yang mulai muak dengan istilah-istilah agama yang kering dan tak sedikit pun menyentuh rasa dahaga. Ia bercerita tentang lampu dan saklar, mobil yang memiliki klakson berbentuk seperti terompet, binatang-binatang dan sertifikat kepemilikan rumah. Ia berbicara dengan bahasa kita.
Dan tak seperti kebanyakan buku agama, Bawa menyebut-nyebut Tuhan… dengan sungguh intens! Hampir tak satu paragraf pun lewat tanpa menyebut nama-Nya. Ia meyakinkan kita semua tentang betapa Maha Kasih dan Sayang-Nya, tentang sosok nafsu dan api amarah, tentang 18.000 alam dan 400 trilyun 10 ribu penyakit hati, tentang lika-liku perjalanan kembali… hampir bak orang yang telah melihat semua itu dengan mata kepala. Dalil-dalil, hampir tak dibutuhkannya.
Buku ini diterjemahkan dengan sangat baik oleh seorang kawan; sebuah terjemahan yang luar biasa dari buku aslinya yang ditulis dalam bahasa Inggris, Sheikh and Disciple. Apa yang tertuang di sini hampir tanpa perantara, kita tak akan kehilangan sesenti pun nuansa keteduhan kalimat-kalimat seorang Guru Sejati. Catatan kaki berupa referensi dari Al Quran dan Hadits diimbuhkan di sana-sini, memberi pesan bahwa apa yang diutarakan bukannya tanpa dasar dan bersumber dari mata air yang sama.
Dan jika teman-teman, seperti saya, tersentuh bahkan di kalimat-kalimat awal buku ini yang merupakan sapaan favorit Bawa kepada para pendengarnya “Duhai, anak-anakku semua…” please share your comments. Salaam.
Great job, Her. You did it flawlessly.
(Watung Arif, currently in Morocco)
0 comments On Ulasan Buku “Guru Sejati dan Muridnya”
assalamu’alaikum
dimana saya bisa mendapatkan buku “guru sejati dan muridnya” jazakallah khoir
salam mas Herry, saya berada di kota Solo, dimana bisa saya dapatkan buku ini mas, ngapunten merepotkan jenengan…salam
Ass..wr wb….sy berminat membaca buku yg berjudul “guru sejati dan muridnya” bgm sy bisa mendapatkan buku tsb? apkh sy bs memesannya pd anda. mksh….
gimana dapetin bukunya mas?